Rabu, 17 Mei 2017

MATERI TENTANG STOIKIOMETRI



Pengertian Stoikiometri

Stoikiometri berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti "unsur" dan Metron yang berarti "pengukuran".

Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.

Stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia yang mempelajari tentang kuantitas zat  dalam suatu reaksi kimia.

Jika terjadi suatu reaksi kimia, mungkin kamu ingin mengetahui berapa jumlah zat hasil reaksinya? Atau jika kamu ingin melakukan reaksi kimia untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu, maka kamu harus mengatur berapa jumlah reaktan dalam reaksinya. Ini semua merupakan bahasan dalam stoikiometri.
reaksi kimia
reaksi kimia
reaksi kimia
reaksi kimia


Sebelum melakukan perhitungan Stoikiometri, persamaan reaksi yang kita miliki harus disetarakan terlebih dahulu.

Penyetaraan Reaksi Kimia

Reaksi kimia sering dituliskan dalam bentu persamaan dengan menggunakan simbol unsur. Reaktan adalah zat yang berada di sebelah kiri, dan produk ialah zat yang berada di sebelah kanan, kemudian keduanya dipisahkan oleh tanda panah (bisa satu / dua panah bolak balik). Contohnya:

2Na(s)+HCl(aq)2NaCl(aq)+H2(g)
Persamaan reaksi kimia itu seperti resep pada reaksi, sehingga menunjukkan semua yang berhubungan dengan reaksi yang terjadi, baik itu ion, unsur, senyawa, reaktan ataupun produk. Semuanya.

Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.

Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum kimia tentang materi.

Hukum Kekekalan Massa

Hukum Kekelan Massa : Massa produk sama dengan massa reaktan

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Hukum Perbandingan Tetap : Senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur kimia dengan perbandingan massa unsur yang tetap sama.

Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

Hukum Perbandingan Berganda : Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka perbandingan berat unsur tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana
 Jadi dari persmaaan:

2Na(s)+2HCl(aq)2NaCl(aq)+H2(g)

Kita dapat mengetahui bahwa 2 mol HCl bereaksi dengan 2 mol Na untuk membentuk 2 mol NaCl dan 1 mol H2. Dengan penyetaraan reaksi ini, maka dapat diketahui kuantitas dari setiap zat yang terlibat dalam reaksi.

Oleh karena itulah penyetaraan reaksi ini sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan stoikiometri.

Contoh:

Timbal(IV) Hidroksida bereaksi dengan Asam Sulfat, dengan reaksi sebagai berikkut:

Pb(OH)4+H2SO4Pb(SO4)2+H2O


Jika kita lihat baik baik:


Unsur
Reaktan
(jumlah mol)
Product 
(jumlah mol)
Pb
1
1
O
8
9
H
6
2
S
1
2

Maka persamaan ini belum setara. Oleh karenanya kita perlu menyetarakan persamaan ini. Pada reaktan-nya terdapat 16 atom, namun pada produk-nya hanya terdapat 14 atom. Persamaan ini perlu penambahan koefisien sehingga jumlah atom unsur-unsurnya sama.

Di depan H2SO4 perlu ditambahkan koefisien 2 seehingga jumlah atom sulfurnya sesuai, kemudian di depan H2O perlu penambahan koefisien 4 agar jumlah atom oksigennya tepat. Maka reaksi yang setara ialah:

Pb(OH)4+2H2SO4Pb(SO4)2+4H2O



Unsur
Reaktan
(jumlah mol)
Product 
(jumlah mol)
Pb
1
1
O
12
12
H
8
8
S
2
2

Kondisi dimana persamaan reaksi telah setara ialah ketika memenuhi dua kriteria berikut:
  1. Jumlah atom dari tiap unsur pada bagian kiri dan kanan persamaan telah sama. 
  2. Jumlah ion pada bagian kiri dan kanan telah sama.(menggunakan penyetaraan reaksi redox)

Perhitungan Stoikiometri Pada Persamaan Kimia Setara 

Dalam stoikiometri, suatu persamaan kimia yang setara memberikan informasi untuk membandingkan setiap elemen dalam reaksi berdasarkan faktor stoikiometri. Faktor stoikiometri merupakan rasio dari mol setiap senyawa/zat yang bereaksi.

Dalam kehidupan nyata, seperti ini contohnya:
Untuk membuat secangkir kopi yang nikmat, diperlukan resep yaitu 9 cube gula dengan 3 sendok kopi.
ilustrasi Stoikiometri dalam Kehidupan
ilustrasi Stoikiometri dalam Kehidupan
Ini adalah resep yang fix dan paten. Jadi bagaimana kalau kita memiliki 12 cube gula dan tiga sendok bubuk kopi, berapa gelas kopi yang bisa dibuat?
Ya! Jawabannya adalah 1 gelas kopi, dengan sisa bahan 3 cube gula.

Bagaimana kalau kita memiliki 27 cube gula dan 8 sendok kopi. Berapa gelas kopi yang bisa dibuat?
Tentu saja 2 gelas kopi dengan sisa 9 cube gula dan 2 sendok kopi. Semuanya mutlak harus mengikuti resepnya.

Kuncinya ialah semuanya harus mengikuti resepnya, jika dalam stoikiometri, persamaan reaksi yang setara adalah resepnya, jadi kita harus mengikuti resep tersebut.

Pengertian Massa Molar

Sebelum melakukan perhitungan stoikiometri, kita perlu mengetahui apa itu massa molar. Massa molar merupakan rasio antara massa dan mol dari suatu atom.

Untuk mengetahui Massa Molar suatu unsur maka kita hanya perlu membacanya di tabel periodik unsur. Sedangkan untuk mengetahui Massa Molar senyawa kita perlu menghitungnya berdasarkan rumus molekul senyawa tersebut.

Contoh soal:

Tentukan Massa Molar dari H2O?
Jawaban:  2(1.00794g/mol) + 1(15.9994g/mol) = 18.01528g/mol
Massa molar dari Hidrogen ialah 1.00794g/mol  dikalikan 2 karena terdapat dua atom hidrogen dalam satu senyawa air. Kemudian ditambahkan massa molar dari Oksigen.

Massa Molar yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung mol suatu senyawa. Jika ada yang belum memahami mengenai mol silahkan buka wikipedia tentang pengertian mol.

Rumus perhitunga mol senyawa adalah:
mol = m/Mr
dengan;
mol-->mol Senyawa
m-->Massa Senyawa (gr)
Mr-->Massa Molar (Massa Reatif)

Contoh Soal yang Melibatkan Perhitungan Stoikiometri Kimia

Propana terbakar dengan persamaan reaksi:
C3H8+O2H2O+CO2

Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk?
Jawab:
Pertama: Setarakan persamaan reaksinya!
C3H8+5O24H2O+3CO2
Kedua: Hitung mol C3H8!
mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol

Ketiga: Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1 (*berdasar perbandingan koefisien pada persamaan reaksinya)

Kempat: Hitung mol H2O dengan perbandingan
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4  = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol

Kelima : Konversi dari mol ke gram.
mol= m/Mr -> m= mol x Mr -> m= 18.18 mol x 18 = 327.27 gram.

18 komentar:

  1. adakah contoh lain stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari selain kopi ? Terimakasih bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. a. Pengisian aki
      b. Gejala Kapilaritas pada air
      c. Teori Kinetik Gas
      d. Kalorimeter
      e. Memanaskan/ memasak air
      itu contoh dalm kehidupan sehari-hari nak yang sering kita jumpai

      Hapus
  2. apa hubungan mol dengan perbandingan koefisien bu? terimakasih bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk persamaan reaksi yang ekuivalen, semua zat yang terlibat habis tidak ada yang sisa, lihat contoh berikut:
      Diketahui persamaan reaksi setara sebagai berikut:
      2Al + 3H2SO4 à Al2 (SO4)3 + 3H2. Jika 2,7 gr aluminium direaksikan, tentukan:
      a. Massa H2SO4 yang dibutuhkan
      b. Massa Al2 (SO4)3 yang dihasilkan
      c. Volume gas H2 yang terbentuk pada keadaan standar!
      Info tambahan: Mr Al2 (SO4)3 = 242
      Mr H2SO4 = 98
      Mr H2 = 2 x Ar, H = 2x1 = 2
      Diketahui: m Al = 2,7 gram
      Jawab:
      a. N Al =
      2Al + 3H2SO4 => Al2 (SO4)3 + 3 H2
      n H2SO4 =
      =
      m H2SO4 = n H2SO4 x Mr H2SO4
      = 0,15 x 98 = 14,7 gr
      b. n Al2 (SO4)3 =
      =
      m Al2(SO4)3 = n x Mr Al2 (SO4)3
      = 0,05 x 242 = 121 gr
      c. n H2 =
      =
      V H2 (STP) = n x 22,4
      V H2 = 0,15 x 22,4 = 3,36 liter

      PEREAKSI PEMBATAS

      Tidak semua reaktan habis bereaksi. Ada reaksi kimia di mana reaktannya habis bereaksi. Reaktan yang habis bereaksi disebut pereaksi pembatas.
      Rumus menentukan pereaksi pembatas adalah dengan rumus rasio.
      Rasio zat x =
      Contoh; reaksi pembakaran sempurna, metana/CH4
      CH4 + 2O2 => CO2 + 2H2O
      Jika massa CH4 yang direaksikan = 8, dan massa O2 = 40. Tentukan:
      a. pereaksi pembatas
      b. jumlah mol O2 yang diketahui
      c. massa sisa O2
      d. jumlah mol CO2 yang terbentuk
      e. volume CO2 pada STP yang terbentuk
      f. jumlah mol H2O yang terbentuk
      g. massa H2O yang terbentuk
      diketahui:
      Mr CH4 = 16
      Mr O2 = 2x16 = 32
      Mr CO2 = 44
      Mr H2O = 18
      n CH4 =
      n O2 = (mula-mula)
      Rasio CH4 =
      Rasio O2 =

      a. Rasio CH4 < rasio O2, maka pereaksi pembatasnya = CH4
      b. n O2 (bereaksi) =
      =
      c. n O2 (sisa) = n O2 mula-mula – n O2 (bereaksi)
      = 1,25 – 1 = 0,25 mol
      m O2 (sisa) = n O2 (sisa) x Mr o2
      = 0,25 x 32 =
      d. n CO2 = x 0,5 = 0,5 mol
      e. CO2 = n x 22,4 = 0,5 x 22,4 =
      f. n H2O = CH4
      =
      g. m H2O = n x Mr H2O
      = 1 mol x 18 = 18 gr

      ini ibu kasih contoh perbandingannya nak, terimkasih nak

      Hapus
    2. jadi, untuk menentukan pembatas diperlukan perbandingan koefien yang ada hubungannya juga dengan mol. terima kasih bu.

      Hapus
  3. bu, Apa manfaat dan fungsi dari Stoikiometri, dalam aplikasi sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah disini ibu menjawab pertanyaan nya Fungsinya untuk : 1-Memperkirakan hasil suatu reaksi dari sejumlah tertentu preaksi, 2-Menghitung berapa banyak bahan yang dibutuhkan, jika diinginkan sejumlah tertentu dari hasil reaksi. Manfaatnya dalam aplikai sehari-hari : untuk menentukan takaran dalam suatu proses. Sebagai contoh : Takaran dalam pembuatan suatu makanan

      Hapus
    2. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari elsy : Dalam ilmu lingkungan, pemantauan kadar pencemar memerlukan metoda analisis yang tepat, cepat dan peka untuk menentukan berbagai konstituen yang sering berjumlah renik. Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur atau senyawa dalam sampel seperti darah, urin, rambut, tulang dan sebagainya. Di bidang pertanian, komposisi pupuk yang tepat sehingga tumbuhan menghasilkan panen seperti yang diharapkan juga memerlukan metoda analisis yang tepat untuk mengetahuinya. Di bidang industri metoda analisis diperlukan untuk memonitoring bahan baku, proses produksi, produk maupun limbah yang dihasilkan. Itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analitik dalam kehidupan manusia. benarkah bu ?

      Hapus
  4. bu , saya belum mengerti tentang cara mencari Molar , tolong jelaskan kembali ya bu, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. contoh di atas sudah dijelaskan tolong dibaca baik-baik dan dipahami ya nak

      Hapus
  5. Bu, saya belum mengerti rumus dan contoh untuk mencari molal pada tetapan stp?

    BalasHapus
  6. Bu, saya belum mengerti rumus dan contoh untuk mencari molal pada tetapan stp?

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah disini ibu mencoba menjawab
      Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas diukur pada keadaan standar, maka volumenya disebut volume molar. Volume molar adalah volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0 °C (atau 273 K) dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau disingkat STP (Standard Temperature and Pressure).

      Besarnya volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal: PV= nRT

      P = tekanan = 1 atm

      n = mol = 1 mol gas

      T = suhu dalam Kelvin = 273 K

      R= tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K

      Maka:

      P V = nRT

      V =1 x 0,082 x 273

      V = 22,389

      V = 22,4 liter

      Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 Liter/mol.

      Dapat dirumuskan: V = n x Vm

      n = jumlah mol

      Vm = VSTP = volume molar

      Hapus
  7. Bu bagaimana menentukan mol dari molar ataupun molal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah disini ibu mencoba menjawab
      Pada molaritas, larutan-nya diukur dalam satuan volume (volume zat terlarut + volume pelarut). Ketika membuat larutan dengan satuan molar maka zat terlarut dimasukkan dalam labu takar kemudian ditambahkan pelarut hingga volumenya sampai batas takar.



      1 molar = 1 mol zat terlarut dilarutkan ke dalam pelarut hingga volume larutan menjadi 1 liter

      Pada molalitas, 1 mol zat terlarut dilarutkan dalam 1 kg pelarut-nya jadi yang penting adalah menakar pelarut sebanyak 1 kg atau 1 liter (kalau massa jenis pelarutnya 1 g/mL)



      1 molal = 1 mol zat terlarut dilarutkan ke dalam 1 kg pelarut-nya

      Hapus
  8. Bu apa saja kesalahan fatal yang terjadi didalam stoikiometri ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut ibu tidaka ada kesalahan fatal di dalam stoikiometri terimkasih nak

      Hapus